Di tengah-tengah pola makan vegetarian yang semakin meningkat dan menjadi trend saat ini,sobat pasti semakin sering menjumpai menu makanan daging buatan untuk vegetarian. Mungkin juga salah satu dari kerabat sobat memesan atau menanyakan ketersediaan menu daging vegetarian ini di tempat kalian sedang nongkrong.
Yup, betul sekali pilihan alternatif daging ini tidak hanya dapat dijumpai dalam bentuk kemasan yang dijual di pusat belanja sayur yang mewah seperti di mall saja. Menu vegetarian kini makin populer. Sobat dapat menjumpai menu ini disajikan tak hanya di waralaba seperti A&W, Starbucks hingga Burger King saja, bahkan di restoran biasapun saat ini mulai menyediakan menu yang ramah bagi vegan maupun vegetarian.
Daging vegetarian ini umumnya disebut dengan istilah daging imitasi atau daging tiruan. Tampilan, rasa, dan teksturnya hampir sama. Bagi sobat yang baru pertama kali mencobanya akan kesulitan menunjukkan perbedaannya karena kemiripannya yang luar biasa dengan daging yang sebenarnya.
Daging vegetarian ini diolah dari sejumlah bahan seperti protein nabati, kedelai, kentang, kacang polong, kacang hijau, jamur dan bahkan beras digunakan dalam prosesnya. Bahan-bahan ini dikombinasikan dengan bahan-bahan lain memberikan tekstur kenyal sempurna pada daging vegetarian.
Lantas, sehatkah mengonsumsi daging vegetarian?
Bagi sobat yang ingin mengurangi konsumsi daging, pilihan daging imitasi inipun dapat membantu memudahkan proses transisi. Tetapi hanya karena suatu produk adalah vegetarian atau vegan tidak berarti dapat dianggap sebagai makanan kesehatan yang layak ada di piring sobat setiap hari. Ditambah lagi jika daging buatan untuk vegetarian yang sobat konsumsi adalah daging vegetarian yang dijual dalam bentuk kemasan. Bahan-bahan di dalamnya seperti pengawet, gula, minyak, atau bahan lain adalah bahan-bahan yang tidak kita inginkan dari daging kemasan ini.
Penelitian baru yang didanai oleh Institut Kesehatan Nasional AS menemukan bahwa daging imitasi menjadi sumber serat, folat, dan zat besi yang baik sementara mengandung lebih sedikit lemak jenuh daripada daging asli. Tetapi para peneliti mengatakan mereka juga memiliki lebih sedikit protein, seng dan vitamin B12 – dan banyak garam.
Selain dari pilihan daging buatan vegetarian, sobat juga bisa memperbanyak asupan kacang-kacangan.
Protein nabati memiliki manfaat uniknya sendiri yang banyak mengandung vitamin, mineral, dan nutrisi yang baik untuk tubuh.
Sumber protein nabati utuh, seperti kacang-kacangan, lentil, polong-polongan, biji-bijian dan kedelai utuh, menyediakan serat dan prebiotik untuk membantu usus tetap sehat. Dengan kandungan karbohidrat dan lemak sehat yang terdapat pada kacang-kacangan dapat membantu menyeimbangkan gula darah dalam tubuh.
Studi juga menghubungkan pola makan nabati dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah dan manfaat kesehatan lainnya.
Perhatikan dengan seksama kandungan bahan makanan di dalam daging buatan untuk vegetarian
Umumnya memang makanan pengganti daging kemasan dibuat dengan protein tinggi dan bahan-bahan nabati makanan utuh yang sehat namun belum tentu selalu demikian ya sobat. Sebelum membawa makan kemasan ini pulang, sebaiknya sobat sudah memperhatikan apa saja bahan yang ada di dalamnya.
Beberapa makanan pengganti daging dibuat dengan protein kacang atau kacang-kacangan, yang sangat bagus. Namun yang lain dibuat dengan isolat protein kedelai (bentuk olahan kedelai) atau gluten gandum. Keduanya adalah bahna yang penting menjadi catatan Sobat untuk dihindari.
Beberapa produk daging tiruan yang baru muncul saat ini mengandung bahan yang sulit diucapkan seperti metilselulosa (pengental) dan leghemoglobin kedelai (protein rekayasa genetika). Sebagai pilihan yang paling sehat, carilah label bahan yang mengandung sebagian besar makanan utuh yang dapat dikenali dan sobat tidak bingung melafalkan namanya.
Cara memilih daging buatan vegetarian yang lebih aman dan sehat
Saat berbelanja atau makan di luar, orang dapat memilih daging nabati yang lebih sehat dengan melihat bahan atau label nutrisinya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan di antaranya daging buatan untuk vegetarian tersebut terbuat dari sumber makanan utuh, kandungan lemak jenuh kurang dari 10% kalori, mempunyai vitamin dan mineral tambahan seperti vitamin B12 atau vitamin D.
Jika sobat ingin menjadikan bahan daging imitasi ini sebagai pengganti protein, carilah produk yang setidaknya mengandung 10 hingga 15 gram protein, dengan asumsi bahwa beberapa makanan lain yang sobat konsumsi juga akan membantu memenuhi kebutuhan protein harian.
Daging vegetarian biasanya bebas kolesterol namun beberapa mengandung jumlah natrium dan lemak jenuh lebih tinggi daripada daging asli. Pedoman Diet merekomendasikan bahwa orang dewasa mengkonsumsi tidak lebih dari 2.300 mg/hari natrium dan kurang dari 10% kalori harian mereka dari lemak jenuh.
Produk nabati kemasan yang meniru daging sapi, ayam, dan babi mungkin merupakan pengganti yang enak dan sehat tetapi ada banyak protein nabati lain yang dapat dengan mudah diolah menjadi menu makanan sehari-hari.
Daging vegetarian ini misalnya juga dapat ditukar dengan tahu, tempe dan kacang-kacangan.
Tahu terbuat dari kedelai utuh (bukan ekstrak) dan dianggap sebagai protein lengkap. Camille Skoda, salah satu pakar diet asaL Cleveland merekomendasikan untuk memilih yang non-transgenik atau organic. Sobat bisa menciptakan beragam menu dari tahu, baik dengan cara menumis atau menggorengnya.
Jika sobat kurang menyukai tekstur tahu yang lembek, cobalah tempe. Bahan pangan satu ini pun terbuat dari kedelai utuh tetapi memiliki manfaat tambahan karena difermentasi, yang dapat membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi. Ini juga umumnya lebih tinggi protein daripada tahu dan menyediakan banyak kalsium, zat besi dan mangan.
Selain dari tahu dan tempe, kacang-kacangan juga sumber serat dan nutrisi yang baik.
Bagi sobat yang menjalani pola makan nabati karena alasan ekologis peduli terhadap bumi, daging nabati dapat menjadi solusi sekaligus alternatif yang lezat. Daging vegetarian juga masih bisa memberikan nutrisi penting dan serat bahkan lebih rendah lemak jenuh daripada daging asli.
Namun, tak dapat dipungkiri jumlah nutrisi di dalamnya masih lebih rendah, seperti protein, vitamin B12, atau seng, dibandingkan bahan makanan utuh lainnya. Penting untuk dicatat bahwa orang yang makan makanan nabati bisa mendapatkan nutrisi yang cukup dengan memasukkan berbagai jenis makanan utuh dan tambahan suplemen vitamin B12.
Apapun pola makan yang sobat jalani saat ini, baik mengurangi konsumsi protein hewani atau menjalani program pola makan nabati, pilihan daging buatan untuk vegetarian bisa dijadikan alternatif saat masa transisi atau bosan dengan menu yang sudah biasa sobat konsumsi. Tetap pantau label nutrisinya ya Sobat Vegan.