Mereka yang non-vegan pasti sering bertanya bertanya pada Sobat Vegan, “Apa yang akan terjadi pada hewan jika semua orang menjadi vegan?” atau “Bagaimana nasib hewan jika semua orang menjadi vegan?”
Pertanyaan ini cukup masuk akal. Jika kita semua berhenti makan sapi, babi, dan ayam, maka apa yang akan terjadi pada 10 miliar hewan darat yang sekarang kita makan setiap tahun? Lantas apa sih kemungkinan yang akan terjadi pada satwa liar jika kita berhenti berburu? Atau pada hewan yang sengaja dijadikan sebagai bahan eksperimen atau pertunjukan?
Yuk, kita lihat apa yang akan terjadi, simak ulasannya berikut ini ya Sobat Vegan.
Semua Orang Tidak Akan Menjadi Vegan Hanya Dalam Waktu Semalam
Sob, seperti halnya produk, ketika jumlah permintaan akan daging berubah, jumlah produksi pun pasti akan berubah. Bila jumlah orang menjadi vegan semakin banyak maka kemungkinan akan lebih sedikit permintaan daging. Dengan begitu, peternak akan membiakkan, memelihara, dan menyembelih lebih sedikit hewan.
Di sisi lain, akan lebih banyak produk vegan bermunculan di toko-toko dan kedai makanan serta akan lebih banyak pula petani yang beralih ke budidaya tanaman seperti quinoa, gandum, sawi ataupun kale.
Jikapun Semua Orang Menjadi Vegan
Bisa sobat bayangkan kalau semua orang tiba-tiba beralih menjadi vegan. Pastinya beberapa permintaan akan produk hewani tertentu akan tiba-tiba anjlok.
Misalnya saja pada kejadian setelah beredarnya berita terkait daging pink slime di Amerika, daging sapi bertekstur halus tanpa lemak, yang ditayangkan di ABC World News bersama Diane Sawyer pada tahun 2012 lalu, sebagian besar pabrik daging pink slime di Amerika ditutup dalam beberapa minggu dan salah satu perusahaan, AFA Foods dinyatakan bangkrut.
Contoh lainnya dari peristiwa pada pertengahan tahun 1990-an, karena adanya spekulasi di pasar daging burung emu, menyebabkan peternakan burung emu bermunculan di seluruh Amerika Serikat dan Kanada. Seiring dengan meningkatnya jumlah peternak yang membeli telur burung dan burung emu muda.
Harga telur dan burung pun ikut naik sehingga menciptakan kesan yang salah bahwa terdapat permintaan konsumen yang besar untuk produk emu (seperti daging, minyak, dan kulitnya) yang menyebabkan lebih banyak petani beralih untuk beternak burung emu.
Burung ini merupakan burung asli Australia, berukuran setinggi kira-kira 180 cm dan tidak bisa terbang. Burung emu masih berkerabat dengan burung unta. Burung emu disebut-sebut memiliki daging tanpa lemak, bergizi, kulit yang dapat dimanfaatkan, dan sumber minyak sehat.
Namun, harga daging burung emu tinggi, stoknya tidak dijamin selalu ada, dan konsumen tidak menyukai rasanya seperti daging sapi yang murah dan lebih akrab di lidah masyarakat. Meskipun tidak jelas apa yang terjadi pada semua daging pink slime yang dahulunya dibeli McDonald’s, Burger King, dan Taco Bell, produk daging burung emu lebih sulit dilenyapkan, dan banyak juga burung yang dilepaskan begitu saja di alam liar.
Sobat Vegan, jika sebagian besar orang tiba-tiba beralih menjadi vegan maka akan terlalu banyak sapi, babi, dan ayam yang tersedia sehingga petani akan mengurangi hewan ternak untuk dikembangbiakan. Dan hewan-hewan yang sudah lama ada mungkin akan diabaikan, disembelih, atau dilepaskan ke suaka atau cagar alam.

Meskipun begitu, tetap tak ada yang lebih buruk dari apa yang akan terjadi jika orang terus makan daging. Sehingga kekhawatiran mengenai nasib hewan dan apa yang akan terjadi setelah semua manusia beralih menjadi vegan bukanlah suatu argumen yang tepat untuk menentang pola hidup veganisme.
Perburuan dan Suaka Margasatwa
Pemburu kadangkala berpendapat jika mereka berhenti berburu maka populasi rusa akan meledak. Ini adalah pernyataan yang salah karena jika perburuan dihentikan, kita juga dapat menghentikan praktik yang dapat meningkatkan populasi rusa tersebut. Badan pengelola satwa liar dapat meningkatkan populasi rusa untuk meningkatkan kesempatan berburu bagi para pemburu. Dengan menebang hutan, menanam tanaman yang disukai rusa, dan mewajibkan petani pemilik lahan untuk meninggalkan sejumlah tanaman mereka untuk memberi makan rusa, maka hal tersebut menciptakan habitat yang lebih disukai oleh rusa dan juga dapat menyediakan sumber makanan yang baik bagi rusa.
Jika sebagian orang berhenti berburu, maka kita juga dapat menghentikan rencana untuk meningkatkan populasi rusa tersebut.
Jika sebagian orang berhenti berburu, kita juga dapat berhenti membiakkan hewan di penangkaran untuk pemburu. Di beberapa negara, mereka yang bukan pemburu tidak menyadari program negara dan pihak swasta yang membiakkan burung puyuh, ayam hutan, dan burung jenis lainnya di penangkaran sebenarnya bertujuan untuk dilepaskan untuk diburu.
Populasi satwa liar berbeda-beda tergantung jumlah predator dan sumber makanan yang tersedia. Jika pemburu tidak ada, kita dapat berhenti membiakkan Burung untuk buruan dan berhenti memanipulasi habitat rusa. Pada akhirnya, satwa liar akan beradaptasi dan berkembang untuk mencapai keseimbangan dalam ekosistem. Jika pun populasi rusa meledak, hal itu tak akan berlangsung lama karena kurangnya sumber makanan menyebabkan populasi rusa tersebut terus berkembang mengikuti ketersediaan sumber makanannya secara alami.
Budidaya Hewan untuk Pakaian, Hiburan, serta Percobaan
Seperti halnya hewan yang dikembangbiakkan untuk bahan pangan, hewan lain yang dimanfaatkan oleh manusia juga akan berkurang jumlahnya di penangkaran karena permintaan akan hewan tersebut menurun.
Sebagai contoh, jumlah simpanse dalam suatu penelitian di Amerika menurun, National Institutes of Health telah menghentikan pendanaan untuk eksperimen menggunakan simpanse sehingga lebih sedikit simpanse yang akan dikembangbiakkan.
Selain itu, jika permintaan untuk wol atau sutra menurun maka hanya akan lebih sedikit domba dan ulat sutera yang dikembangbiakkan.
Faktanya, beberapa hewan ditangkap dari alam liar, termasuk paus orca dan lumba-lumba untuk pertunjukan akuarium. Bisa dibayangkan sobat kalau kebun binatang dan akuarium yang biasanya menjadi suaka hewan berhenti membeli, menjual, atau membiakkan hewan.

Tempat perlindungan hewan seperti Kebun Binatang Popcorn Park new Jersey menerima hewan peliharaan eksotis yang sudah ditinggalkan, satwa liar yang terluka, dan hewan peliharaan ilegal.
Dalam semua kasus, jika dunia memang menjadi vegan dalam semalam atau berubah dengan sangat cepat maka hewan-hewan yang tidak dapat dikembalikan ke alam liar akan disembelih, ditinggalkan, atau dilepas di suaka atau cagar alam. Namun, kemungkinan besar yang terjadi adalah orang-orang akan menjadi vegan secara bertahap, dan hewan-hewan di penangkaran akan secara bertahap dilepasliarkan.
Dunia Menjadi Vegan
Veganisme telah menyebar di AS dan di negara lain. Jangankan pada sesama vegan, di antara non-vegan saja kini permintaan akan makanan hewani pun sudah menyusut dengan sendirinya. Di Amerika saja misalnya walaupun populasinya terus bertambah tetapi semakin besar orang sudah mengkonsumsi lebih sedikit daging. Hal ini karena adanya penurunan konsumsi daging merah per kapita.
Apakah semua orang di muka bumi ini bisa menjadi vegan memang masih sebuah perdebatan, yang jelas dengan adanya faktor kepedulian terhadap hak-hak hewan, kesadaran akan kesejahteraan hewan, kepedulian terhadap lingkungan, dan juga faktor kesehatan, menyebabkan orang lambat laun mengurangi konsumsi daging.
Nah, gimana dengan kamu Sobat, sudah menjalani pola hidup vegan? Kalau sudah, yuk temukan resep menu makanan sehari-hari favorit mu di artikel Aku Vegan. Salam sehat, Sobat Vegan.