Manfaat Diet Vegan- Semakin hari popularitas diet vegan kian meningkat di kalangan masyarakat. Diet nabati ini semakin dikenal luas sejak tahun 2020, sebagaimana meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Hal ini juga dikaitkan dengan konsumsi daging serta penyakit yang mungkin timbul karenanya.
Dengan adanya pertumbuhan eksplorasi diet vegan saat ini dan lebih banyak orang yang penasaran dengan diet vegan. Pada kesempatan kali ini Aku Vegan akan membahas manfaat-manfaat yang didapatkan saat kamu memulai hidup sebagai vegan.
Apa itu diet vegan?
Tak bosan nih Aku Vegan ingin terus mengingatkan sobat, apa sih sebenarnya yang di maksud dengan diet vegan.
Sederhananya, diet vegan adalah sebuah tipe diet yang tidak mengonsumsi segala jenis produk yang berasal dari hewan seperti daging, telur, dan susu bahkan madu. Oleh karena itu, pada diet vegan biasanya orang tersebut fokus pada makanan yang berasal dari sumber pangan nabati.
Seiring waktu, istilah vegan pun kini tak hanya sebatas pola makan semata. Definisi dari diet vegan kini meluas menjadi sebuah gaya hidup. Para vegan menghindari produk yang terbuat dari hewan seperti baju yang berasal dari bulu atau kulit hewan dan hanya menggunakan produk kosmetik atau kesehatan yang bebas akan percobaan pada hewan sebagai eksperiman dalam pembuatannya.
Dr Sunni Patel yang merupakan seorang pelatih kesehatan asal India menyebutkan bahwa orang-orang yang melakukan diet vegan, memakan makanan seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, serta kacang-kacangan dan rempah.
Alasan orang memilih diet vegan
Dr Sunni Patel menyatakan bahwa ada berbagai alasan mengapa seseorang memilih gaya hidup vegan atau setidaknya menerapkan diet vegan. Biasanya mereka memiliki tujuan dan motivasi yang berbeda atas keputusan diet atau gaya hidup tersebut.
Alasan #1. Moralitas dan etika
“Banyak orang yang menjadi vegan karena perlakuan buruk kepada hewan pada saat di peternakan di mana kondisi hewan diperlakukan sangat tidak pantas” Kata Dr Patel.
Beberapa orang menjalani diet vegan atau memilih gaya hidup sebagai vegan atas dasar kepedulian mereka terhadap kesejahteraan hewan yang tersiksa karena proses produksi yang menjadi penyebab penderitaan serta hewan mati tersiksa.
Pada kasus ini, seseorang menjadi vegan untuk menghindari semakin banyaknya penyiksaan dan kekejaman yang terjadi pada hewan terutama hewan yang dimakan manusia cukup sering seperti ayam, sapi, dan babi.
Alasan #2. Lingkungan
Vegan juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Bagi sobat yang percaya produksi hewan secara massal memberikan efek yang sangat buruk untuk lingkungan. Adapun salah satu dampak produksi massal produk hewani yakni turut menyumbang emisi karbon, polusi air, dan penggundulan hutan.
Pabrik peternakan sebenarnya adalah salah satu penyebab polusi terbesar dalam skala global yakni dari limbah kotoran, perusakan tanah, dan meracuni air dari limbah yang dihasilkan.
Alasan #3. Penggunaan antibiotik
“Kemanjuran antibiotik menurun ketika mereka digunakan secara berlebihan pada hewan ternak, karena patogen yang dirancang untuk dilawan mulai mengembangkan resistensi. Resistensi antibiotik dianggap sebagai salah satu ancaman paling berbahaya yang dihadapi dunia saat ini,” kata Dr Patel.
Alasan #4. Kesehatan
Menurut Dr. Patel, diet vegan dapat memberikan banyak manfaat penting, mulai dari meningkatkan kesehatan jantung hingga mengurangi risiko diabetes dan kanker, selain itu diet vegan juga mendukung atas pemenuhan vitamin dan nutrisi penting yang dibutuhkan agar bisa hidup sehat.
Apa saja manfaat diet vegan?
“Manfaat kesehatan dari pola makan nabati telah diteliti berdasarkan ilmu pengetahuan. Fakta-faktu baru yang muncul memberikan perspektif baru bagi orang-orang yang sedang mengeksplor diet vegan baik itu mencoba menu makanan baru maupun membuka pikiran orang untuk menjadi vegan dengan tujuan yang lebih besar dari sekedar melindungi hak hewan” kata Dr Patel.
Berikut manfaat-manfaat yang diperoleh dengan menerapkan diet vegan di antaranya:
Meningkatkan fungsi usus
Tahukah kamu, diet vegan menyediakan sumber serat dan mikronutrien yang mendukung fungsi usus. Dr Patel juga menekankan pentingnya kesehatan usus yang baik untuk membantu pencernaan dan fungsi penting lainnya seperti kekebalan tubuh, perawatan kulit, kesehatan rambut, kualitas tidur, serta suasana hati.
Menurut beberapa penelitian, produk hewani dapat memperburuk jenis penyakit radang usus (contohnya penyakit Crohn) dan juga memperburuk sindrom iritasi usus besar (IBS). Hal ini dikarenakan nutrisi dalam makanan mempengaruhi kondisi tubuh contohnya jumlah belerang yang lebih rendah dalam protein nabati dapat memberikan bantuan bagi orang-orang yang berjuang dengan masalah usus.
Mengurangi risiko terkena kanker
Pola makan berbasis nabati atau diet vegan telah terbukti mengurangi risiko berbagai jenis kanker lho, sobat.
Susu kedelai adalah alternatif vegan sebagai pengganti susu sapi dan memiliki banyak manfaat kesehatan dikarenakan bebas laktosa dan rendah kolesterol. Produk kedelai juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara.
Penelitian di Shanghai menunjukkan wanita penderita kanker payudara yang mengonsumsi 11 gram protein kedelai setiap hari, dapat menurunkan angka kematian dan risiko kekambuhan hingga 30%.
Pola makan vegan juga dapat mengurangi risiko kanker payudara, karena tidak melibatkan produk susu. Adapun produk susu tinggi lemak apabila dikonsumsi secara teratur dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan prostat. Penelitian dari National Cancer Institute, National Institutes of Health, dan World Cancer Research Fund menemukan bahwa satu cangkir susu sapi per hari meningkatkan risiko wanita terkena kanker payudara sebesar 50%.
Selain itu, daging yang dipanggang melepaskan karsinogen (zat yang dapat menyebabkan kanker pada manusia).
Oleh karena itu, tidak memakan daging panggang juga turut mengurangi risiko karsinogen berinteraksi dengan DNA sel dan menginduksi mutasi genetik dan membentuk sel kanker.
Pola makan nabati cenderung lebih berwarna berkat buah dan sayuran. Pigmen warna dalam makanan ini mengandung senyawa pelawan kanker. Misalnya, pigmen yang memberi warna cerah pada ubi jalar (yang dikenal sebagai beta karoten) dapat membantu melawan kanker. Sayuran seperti brokoli, kangkung dan kubis tjustru dapat mengurangi risiko kanker kolorektal, paru-paru dan perut.
Meningkatnya konsumsi serat
Dr. Patel menyebutkan bahwa kebutuhan konsumsi serat perharinya adalah 30 gram, maka dengan memilih diet vegan kebutuhan serat lebih mudah terpenuhi.
Serat memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh. Contohnya pada kasus menghindari sembelit, diakibatkan karena sumber serat yang tidak larut membantu membuat jumlah feses kita lebih banyak dan serat larut memungkinkan feses kita menyerap air.
Pola makan vegan mencakup serat dengan biji-bijian (oat, quinoa, beras merah), kacang-kacangan (kacang polong, lentil, kacang hitam, buncis), dan kacang-kacangan dan biji-bijian (biji chia, almond, biji labu).
Adapun manfaat lain dari diet tinggi serat meliputi berkurangnya risiko terkena penyakit jantung dan stroke, risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dengan menjaga gula darah tetap terkendali dan membantu fungsi pencernaan.
Adapun pada kondisi lain, Dr Patel mengatakan dengan menambahkan lebih banyak pangan nabati ke dalam makanan, kamu telah terbukti menekan resiko obesitas, radang sendi, dan alzheimer.
Apakah diet vegan cocok untuk semua orang?
Ada beberapa kondisi dimana diet vegan tidak dianjurkan yaitu:
- Orang-orang dengan iritasi usus yang parah dapat diperburuk dengan adanya diet vegan dan memicu gejala.
- Anemia berat atau kondisi yang memerlukan diet khusus untuk mendukung kebutuhan tubuh, mungkin membuat veganisme menjadi pilihan yang tidak aman.
- Diet vegan mungkin juga tidak aman bagi mereka yang sedang dalam pemulihan dari gangguan makan restriktif. Ini mungkin sesuatu yang dilakukan bertahap dikarenakan mereka perlu membangun kembali hubungan mereka dengan makanan.
- Diet vegan secara alami rendah lisin dan tinggi arginin, yang disarankan bagi mereka yang menderita herpes untuk makan lebih sedikit.
- Jika seseorang mengalami gagal ginjal dan menjalani dialisis, mungkin sulit untuk mengatur diet vegan di samping persyaratan diet tertentu. Asupan protein seringkali harus tinggi untuk menggantikan apa yang hilang melalui dialisis.
- Alergi dan intoleransi juga dapat mencegah seseorang menjalani diet vegan sepenuhnya. Ini mungkin termasuk alergi kedelai, intoleransi gluten atau alergi kacang.
- Diet vegan seringkali rendah kalsium yang penting untuk mencegah osteoporosis. Ini dapat diatasi dengan memilih alternatif kaya kalsium seperti tahu tinggi kalsium dan produk vegan yang diperkaya kalsium.
Apakah ada kontra tentang diet vegan dan bagaimana cara mengatasinya?
Dr Patel mengatakan kontra seputar veganisme justru sering kali berasal dari mitos atau kesalahpahaman seputar diet vegan.
“Banyak orang yang menganggap pola makan vegan membuatmu kekurangan asupan protein. Padahal kenyataannya diet vegan menyediakan jumlah protein yang cukup dan semua asam amino non-esensial yang dibutuhkan untuk memelihara otot dan menghasilkan energi. Sumber protein ini termasuk kacang-kacangan, tahu, kedelai, protein vegan bertekstur, dan gluten gandum vital. Kadar proteinnya sebenarnya bisa lebih tinggi daripada beberapa produk daging,” Kata Dr Patel
Orang juga menganggap pola makan vegan akan membuat mereka merasa lesu. Dr Patel mengatakan ada nutrisi tertentu yang tidak bisa kamu dapatkan dari bahan nabati (seperti vitamin B12, vitamin D3, dan zat besi), oleh karena itu mengapa orang mengatakan menjadi vegan membuat mereka kurang berenergi. Namun, pada dasarnya terdapat suplemen yang bisa kamu konsumsi untuk memenuhi nutrisi tersebut.
“Kita harus ingat bahwa vitamin B berasal dari bakteri yang diproduksi secara alami, jadi sudah biasa untuk menambahkan suplemen vitamin B. Hal yang sama dapat dikatakan untuk vitamin D, di mana sinar matahari adalah sumber utama kita.” tambahnya. Untuk meningkatkan nutrisi lain yang mungkin tidak diperoleh saat diet vegan, Dr Patel menyarankan untuk mencoba garam beryodium dan rumput laut untuk yodium serta bayam, kacang-kacangan dan biji-bijian dan aprikot untuk zat besi.
Selain itu, terdapat juga anggapan bahwa diet vegan cukup mahal untuk diterapkan, hal ini dikarenakan produk vegan selalu diasosiasikan dengan produk pengganti daging yang tersedia di supermarket dengan harga yang mahal. Padahal diet vegan sebenarnya tidak perlu mahal, hal ini dikarenakan kamu bisa berbelanja produk pangan nabati di pasar tradisional yang harganya bahkan lebih murah, contohnya lentil dan kacang-kacangan mengandung nutrisi dan rasa yang enak serta harga yang lebih murah daripada kebanyakan daging.
“Pada dasarnya, pastikan kamu meluangkan waktu untuk memahami kebutuhan tubuhmu dan mendapatkan suplemen yang cukup. Pastikan makanan kamu lengkap dan seimbang untuk mendapatkan manfaat penuh dari pola makan nabati.”
Nah, dari manfaat-manfaat yang telah dijabarkan bagaimana nih Sobat Vegan apakah kamu sudah semakin yakin untuk menerapkan diet vegan?
Yuk, simak artikel lain seputar vegan serta temukan resep favoritmu!