Apa yang Terjadi Bila Beralih ke Pola Makan Vegan?

Pertanyaan ini mungkin sering terlintas di pikiran kamu saat menjalani pola makan nabati.

Apa yang terjadi pada tubuh dan otak ketika  beralih menjalani pola makan vegan atau vegetarian?

Selama masa COVID-19, banyak orang ternyata beralih menjalani pola makan vegan. Banyak pula alasan yang meninggalkan diet daging ini di antaranya karna alasan etika, lingkungan, dan kesehatan. Dalam dunia kesehatan, diet tanpa daging juga telah dikaitkan dengan peningkatan asupan nutrisi dan penurunan risiko beberapa penyakit kronis.

Ditambah lagi produksi daging khususnya produksi daging sapi kian memperburuk kondisi bumi kita. Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pertanian berbasis hewan sebenarnya sangat besar sehingga sebuah laporan dari Panel PBB tentang perubahan iklim tahun lalu merekomendasikan pengurangan konsumsi daging sebagai salah satu bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim.

Lantas pernahkah sobat bertanya, bagaimana sesungguhnya pola makan tanpa daging mempengaruhi tubuh kita? Yuk, kita bahas sama-sama!

Sedikit catatan sebelum kita lanjut pembahasan ini, sebuah catatan penting dari maksud vegetarian di sini ialah mengacu pada diet yang bebas dari daging dan ikan apapun. Tetapi vegetarian sendiri memiliki banyak variasi, beberapa orang masih makan produk susu dan telur (lactoovo vegetarian), beberapa masih mengonsumsi telur tetapi tanpa produk susu (ovovegetarian), dan beberapa mengonsumsi ikan dan terkadang produk susu dan telur (pescatarian). Sementara, diet vegan tidak mengonsumsi semua bahan hewani. 

Apa Yang Terjadi Bila Beralih ke Pola Makan Vegan?
Getty/YelenaYemchuk

Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat terjadi jika sobat beralih ke pola makan nabati:

Yang Terjadi Jika Menganut Pola Makan Vegan

Pencernaan menjadi lebih lancar

Dengan memakan lebih banyak makanan nabati seperti sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian dapat meningkatkan asupan serat kamu. Ini akan membantu mencegah sembelit, meningkatkan fungsi usus dan mungkin menghasilkan kebiasaan buang air besar yang lebih teratur. 

Namun ketahui juga bahwa pada saat yang sama, sobat juga bisa merasakan perut begah. Terutama bila sobat banyak mengonsumsi sayuran dengan jumlah yang banyak seperti kubis, brokoli dan sayuran lainnya. Jenis sayuran seperti ini sudah dikenal dapat menghasilkan gas sehingga perut bisa terasa seperti begah/kembung. 

Saat beralih ke diet vegetarian, para ahli gizi pun sangat menyarankan untuk memasukkan berbagai jenis buah dan sayuran, tak hanya jenis yang sama. Tetap terhidrasi juga penting karena minum lebih banyak air dapat meminimalkan gas dari buah dan sayuran tertentu. Maka jangan lupa banyak minum air putih ya, sob! 

Perlu diingat bahwa jika gasnya minim, sobat mungkin tidak perlu terlalu khawatir. Jumlah gas yang sedikit juga masih bermanfaat untuk kesehatan pada usus besar. 

Sobat mendapatkan nutrisi yang lebih beragam

Ketika kamu berhenti makan daging dan beralih ke pola makan nabati baik vegan maupun vegetarian, sobat bisa makan lebih banyak makanan yang kaya nutrisi lho.

Kim Rose, ahli diet tersertifikasi asal Florida menyebutkan beralih ke pola makan vegan dapat meningkatkan asupan vitamin, mineral, antioksidan, dan serat dalam makanan. Tak hanya menjadi bagian penting dari sistem pencernaan yang sehat, serat juga memiliki potensi untuk meningkatkan kolesterol, membuat sobat merasa kenyang lebih lama, memberi energi pada tubuh, dan membantu dalam pencegahan sembelit dan diare.

Pola makan nabati tak sehat pun dapat terjadi jika tak diperhatikan dengan baik

Diet berbasis nabati memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tetapi tidak akan ada bedanya dengan pola makan non-nabati lainnya kalau kamu tetap mengonsumsi makanan yang diolah secara berlebihan.

Pakar nutrisi menyebutkan bahwa pola makan nabati tergantung pada makanan yang dipilih dan kebutuhan nutrisi individu dari orang yang menjalani pola makan tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa ada banyak manfaat kesehatan untuk menjadi vegan atau vegetarian jika pola makan tersebut kaya akan makanan nabati yang utuh, bukan hanya karena pengurangan atau tidak adanya makanan hewani.

Banyak ahli nutrisi turut merekomendasikan perubahan pola makan apapun sebaiknya direncanakan dengan baik untuk menghindari kondisi kekurangan nutrisi serta efek buruk lainnya bagi tubuh.

Misalnya saja pizza keju dan minuman soda yang sudah dilabeli makanan vegetarian, tetap saja tidak sepenuhnya baik untuk kesehatan jika dikonsumsi harian. Maka sebaiknya, rencanakan pola makan nabatimu dengan baik, sob. 

Di sisi lain, pola makan yang sangat membatasi secara ketat juga bisa sangat sulit untuk dilakukan setiap hari bahkan dapat menimbulkan pola makan yang menjadi tak teratur.

Dibandingkan menghindari makanan tertentu, sobat dapat menciptakan menu makanan vegan atau vegetarian yang sesuai dengan selera sobat.

Apa Yang Terjadi Bila Beralih ke Pola Makan Vegan?
Getty Images

Tak takut kekurangan protein

Banyak yang khawatir akan kehilangan protein jika beralih ke pola makan vegan atau vegetarian. Namun, hal tersebut tentu salah! Memang baik untuk memperhatikan asupan protein tetapi kamu tidak akan kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan protein yang tercukupi jika beralih ke pola makan vegan atau vegetarian.

Berbagai jenis kacang-kacangan dan biji-bijian seperti pistachio dan quinoa, kacang-kacangan dan kacang polong, dan produk berbasis kedelai seperti tahu dan tempe, adalah sumber protein yang baik, yang juga mengandung berbagai vitamin dan mineral menyehatkan. 

Tetapi ada peringatan di sini: kamu harus memperhatikan sumber protein yang kamu konsumsi dalam sehari karena banyak produk pengganti daging atau makanan alternatif telah mengalami proses produksi yang cukup lama dan dapat mengandung banyak natrium.

Kamu perlu mengonsumsi suplemen tambahan

Meskipun kamu mungkin mengonsumsi lebih banyak nutrisi daripada biasanya setelah beralih ke diet vegan atau vegetarian, kamu masih perlu mengonsumsi suplemen makanan untuk menghindari kekurangan nutrisi tertentu.

Banyak vegan atau vegetarian yang mengonsumsi suplemen vitamin B12, sebuah vitamin yang sebagian besar tersedia dalam produk hewani dan hanya dalam sejumlah kecil makanan nabati. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, gangguan saraf dan masalah lainnya. Ada juga suplemen umum lain di kalangan vegetarian atau vegan seperti zat besi, vitamin D, dan kalsium. Tetapi ini semua tergantung pada tubuh dan diet masing-masing.

Sebaiknya sobat melakukan konsultasi ke pakar kesehatan atau ahli gizi untuk mengetahui level dari tiap vitamin yang sobat perlukan untuk menghindari kondisi kekurangan nutrisi tertentu.

Kesehatan jantung terjaga

Sudah menjadi rahasia umum bahwa pola makan vegetarian juga bermanfaat bagi kesehatan jantung. Kebanyakan serat pada tumbuhan adalah serat yang mudah larut. Serat larut dapat mudah terurai dalam air serta mampu mengikat kolesterol pada saluran usus kecil yang kemudian dapat keluar bersama kotoran. Pada proses pencernaan ini, kolestrol tidak akan diserap melalui aliran darah yang dapat menimbulkan pembentukan plak pada arteri.

Ambil saja biji rami dan minyak canola, kedua makanan tersebut adalah sumber asam lemak tak jenuh Ganda omega-3 yang baik, yang memiliki sifat anti-inflamasi. Jangan lupa juga dengan minyak zaitun, alpukat, almond, kacang tanah, dan kacang-kacangan lainnya yang menjadi sumber lemak sehat yang baik untuk melindungi jantung kamu.

Risiko kanker juga menurun

Tidak hanya jantung, diet vegan juga dapat menurunkan risiko terkena kanker. Karena, makanan tumbuh-tumbuhan mengandung fitokimia yakni senyawa kimia alami yang tidak hanya berkontribusi pada warna, rasa dan bau tanaman tetapi juga melindungi kesehatan manusia dan membantu tubuh kita melawan penyakit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa fitokimia ini dapat melindungi tubuh dari jenis kanker tertentu.

Kesimpulannya adalah pola makan vegan atau vegetarian memiliki banyak manfaat positif bagi kesehatan secara keseluruhan terutama jika kamu mengonsumsi makanan tumbuh-tumbuhan yang padat akan nutrisi nabati. Tapi tetap ingat ya, semua tergantung pada apa yang kamu tukar dengan daging, berpindah dari daging ke makanan vegetarian atau makanan vegan olahan bukanlah pilihan terbaik juga.

Untuk mengenali gaya hidup vegan, tentu sobat perlu meluangkan waktu untuk memeriksa apa yang terbaik untuk tubuhmu dan jika kamu merasa tidak yakin, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter gizi atau ahli nutrisi untuk mendapatkan pemahaman yang tepat dalam merencanakan perjalanan pola makan nabati ini. Selamat menjalani hidup sehat ya Sobat Vegan. 

Seseorang dengan rasa penasaran tinggi. "Curiosity killed the cat and the satisfaction brought it back." Eugene O'Neill.